Banyak pegunungan di kabupaten Banyuwangi salah satunya gunung meranti. Selangkah demi selangkah kaki berjalan menuju ke puncak gunung meranti. Saling bahu membahu, istirahat, itu adalah momen yang luar biasa bagi saya dan teman-teman. Medan yang sulit menanjak tidak seperti mendaki puncak gunung bromo, puncak gunung B29, atau pun pegunungan ijen yang pernah saya tahu. Gunung meranti yang ada di sebelah gunung ijen ini masih belum banyak pengunjung, apakah karena medannya yang sulit atau memang masih belum banyak yang tahu. Puncak gunung meranti memiliki pemandangan yang sangat indah seperti di atas awan, melihat sun rise dan gunung meranti punya pemandangan mirip dengan gunung B29 yang lebih dikenal oleh sebutan negeri di atas awan itu. Walaupun B29 lebih bagus, perjalanan menuju puncak gunung meranti lebih sulit, hanya tongkat yang menjadi teman utama mendaki gunung ini. Ada salah satu teman saya yang bernama bang sis hampir tidak kuat mendaki gunung ini, karena medannya terlalu menanjak. Di tengah perjalanan Bang Sis mengatakan waktu istirahat kepada saya dan teman-teman. Dia mengatakan "Saya mau kembali saja. Kalau anda kembali saya juga kembali sahut saya. Biarkan teman-teman yang melanjutkan perjalanan ke puncak gunung, sekali lagi sahut saya".
Bukan saya tidak mau mendaki gunung, tetapi saya takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Karena posisinya waktu malam hari mendaki gunung meranti itu.
"Saya berkata kepada salah satu seorang teman saya yang bernama Pranoto. Kamu lanjutkan saja perjalanan mendaki gunung bersama teman-teman agar pendakian kalian tidak sia-sia dan saya akan kembali ke bawah, karena kondisi teman kita tidak memungkinkan mendaki puncak gunung meranti yang medannya terlalu terjal ini. Lalu Pranoto menjawab saya akan tunggu pak sis sampai lelahnya selesai baru kita lanjutkan perjalanan. Baiklah, saya akan mencoba bicara kepada Bang Sis. Tidak lama kemudian saya mendatangi Bang Sis. Mas, teman-teman menunggu anda sampai lelahnya selesai baru melanjutkan perjalan. Saya tidak kuat jalan ucapnya. Lama-kelamaan Bang Sis berubah pikiran, dia mengajak melanjutkan pendakian ke puncak". Pendakian menuju puncak gunung ini memang susah, 80% medannya vertikal. Tongkat kayu menjadi saksi bisu pendakian kita ke puncak gunung. Lelah, capek, jatuh terpeleset, canda tawa menjadi semangat menuju puncak gunung itu.
Jangan menganggap remeh sebuah kecilnya semangat, karena sebuah semangat dan kesetiakawanan bisa mengalahkan tentara yang sudah terlatih sekalipun. Pada akhirnya kita sampai di puncak gunung meranti pada waktu dini hari. Ya Tuhan, sungguh mulia engkau menciptakan semua ini. Bintang-bintang tampak dekat dengan puncak gunung itu, saya merebahkan badan sambil melihat ke langit nampak ribuan bintang bertebaran menghiasi pandangan mataku bahkan bintang jatuh pun menjadi fenomena yang tidak terlupakan waktu di puncak gunung meranti.
Ok sahabat beginilah cerita ini saya buat dengan sebenarnya. Jika teman-teman ingin mendaki gunung meranti yang ada di Kabupaten Banyuwangi, harus mempunyai fisik yang sehat agar pendakian kalian lancar.
Cukup sekian cerita ini saya buat.
Salam sejahtera.
Penulis
Mawardi
Mengesankan, dikala hanya 1 perempuan yg jadi sumber logistik kita mas😂
ReplyDelete