Domba Dan Manfaatnya

Kehidupan yang serba modern ini ada orang yang bekerja dan menafkahi hidupnya hanya dengan mengembala domba. Domba-domba yang diternakkan menjadi sumber utama penghasilan dan memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup sebagaimana mestinya orang-orang pada umumnya. Peternak domba tidaklah banyak, bahkan bisa di bilang minimalis untuk wilayah desa, pegunungan, apalagi di kota, hampir tidak ada  atau bahkan mungkin tidak ada di era yang sudah canggih dan modern ini, tetapi tidak banyak tahu bahwa beternak domba sangat menguntungkan dan mempunyai income yang cukup lumayan besar bagi peternak itu sendiri.

Beternak domba terlihat mudah bagi yang belum menjalani beternak itu sendiri. Cara mencari rumput tidak mudah, tidak asal hijau kita ambil. Anda harus tahu perbedaan jenis rumput satu persatu dan untuk mengenali rumput di kebun butuh waktu dan latihan mencari rumput setiap hari agar kita tahu rumput yang bisa dimakan atau tidak. 

Untuk perawatan domba itu sangat dibutuhkan perawatan yang cukup serius, jika tidak atau kita merawat dengan asal-asalan, maka hasil perkembangan domba tidak akan baik. Dari segi perawatan, pakan, minum, vitamin, harus benar-benar terjamin agar domba-domba yang kita ternakkan tidak kurus, kalau domba-domba kita kurus maka akan terjual dengan harga yang murah di pasaran. Sebaliknya kalau domba-domba itu gemuk, maka akan terjual dengan harga yang bagus di pasaran.

Ada tiga cara beternak domba

1. Feeding ( penggemukan)

Dengan cara penggemukan, kita bisa lebih cepat memperoleh hasil ternak. Ternak tinggal digemukkan dengan perawatan ekstra terutama pemberian makanan yang cukup dan kalau bisa dikasih vitamin. Itu membuat domba cepat berkembang dan cepat gemuk. Contohnya penggemukan domba pejantan yang bisanya dibuat kebutuhan untuk hari raya idul Adha atau yang sering disebut hari raya kurban bagi umat muslim. Pada bulan Dzul Qo'dah atau yang sering disebut bulan besar istilah orang Jawa membutuhkan banyak pejantan-pejantan untuk dibuat kurban (memperingati hari besar agama untuk umat muslim). Dan pejantan-pejantan ini akan laku dengan harga yang lumayan bagus. Katakanlah kita satu ekor domba harganya Rp 1.000.000, hingga Rp 1.500.000 per ekor kita merawat dengan kurun waktu 3 s/d 4 bulan sebelum hari raya idul Adha, setelah sampai ke bulan besar harganya mencapai Rp 2.000.000 s/d Rp 2.500.000, kita sudah laba 100% dari modal, paling tidak kita kita bisa menghasilkan 50-70% per satu ekor domba. Jika kita mempunyai 10 ekor domba, berapa kita akan mendapatkan laba dalam jangka waktu 3 s/d 4 bulan. Ini sungguh wirausaha yang menguntungkan peternak.

2. Trending (perdagangan)

Perdagangan di sini, membeli domba untuk dijual lagi dengan waktu yang tidak lama diternakkan bahkan dengan waktu yang singkat untuk diternakkan lalu dijual kembali bahkan domba itu masih berada di tangan pedagang dijual lagi ke pedagang yang lain.

3. Breeding (pembiakan)

Pembiakan adalah melipat gandakan domba dengan cara mengembangbiakkan dari dari satu ekor domba betina menjadi beberapa ekor. Bayangkan saja, kalau kita mempunyai  sepuluh ekor betina dan satu ekor pejantan akan menghasilkan anakan domba yang lumayan banyak dalam jangka waktu 6 bulan. Jika satu ekor betina melahirkan 1 s/d 2  anak domba, berapa jumlah akhirnya. Ini akan menjadi jumlah yang fantastis bagi peternak domba. Memang sih, kedengarannya peternak domba itu  kurang berkelas, tetapi dari segi penghasilan tidak kalah dengan orang yang bekerja di perusahaan (karyawan) lho. Bisa anda buktikan.

Di samping pekerjaan beternak domba melelahkan, tetapi tidak terikat oleh peraturan-peraturan layaknya perusahaan yang biasanya ada embel-embel mampu bekerja di bawah tekanan. Jika kalian tidak mau bekerja di bawah tekanan, ciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau yang lebih keren disebut wirausaha. Salah satunya beternak domba. Wirausaha itu menguntungkan, tetapi ingat, walaupun punya usaha sendiri jangan bekerja semau gue jika anda ingin hasil yang maksimal di dalam pekerjaan yang anda lakoni. 

Ada perbedaan antara hidup di kota dan di desa, apalagi di pegunungan. Kalau di kota banyak lapangan pekerjaan yang bisa menampung pelamar kerja menjadi karyawan dan di kota banyak pilihan. Tetapi di desa ataupun pegunungan tidak. Alternatif mencari peluang usaha yang lumayan bagus di desa dan pegunungan yaitu dengan beternak atau paling tidak kita mempunyai usaha berkebun. Nah, usaha-usaha seperti ini yang bisa menunjang perekonomian kita untuk memenuhi kebutuhan khususnya di pedesaan dan pegunungan.

Tidak ada ruginya beternak domba, selain domba-domba menjadi berlipat ganda (breeding), kotoran domba bisa kita manfaatkan untuk pupuk organik tanaman seperti : Tanaman kopi, durian, buah naga, jeruk, dan tanaman-tanaman yang lain. Pupuk kandang kotoran domba berfungsi menyimpan air, jika musim kemarau datang tanaman tidak akan kekurangan air untuk diserap oleh akar tanaman, sehingga tanaman tetap segar dan hijau. Itu keunggulan memakai pupuk kandang kotoran domba. Selain kotoran domba bisa digunakan untuk pupuk organik, air urine atau air kencing domba juga bisa digunakan untuk pupuk cair. Banyak sekali manfaatnya, selain bisa memenuhi kebutuhan dan menunjang perekonomian, kotoran domba dan air urinenya juga bermanfaat seperti dijelaskan di atas. Selamat mencoba.

Salam sejahtera.

Penulis

Mawardi